Saatini, playlist juz 30 ini juga ada beberapa jenis playlist. Ada yang untuk dipasang malam hari, ada juga yang siang hari atau waktu lainnya selain sebelum tidur. Saat malam hari menjelang tidur, aku pasangkan playlist khusus untuk momen ini. Tadinya aku pasang random dan banyak. Akhirnya aku mulai kerucutkan lagi jadi gak terlalu banyak.
– Almarhum Syekh Ali Jaber mengatakan dalam sebuah ceramahnya, jika seseorang membiasakan memutar murottal Al Qur'an saat tidur ternyata memiliki manfaat luar biasa untuk otak. Salah satu kebaikan paling mudah yang bisa diamalkan adalah dengan mendengarkan murottal atau lantunan kitab suci Al Qur'an. Cukup membuka smartphone, memutar murottal bisa melalui aplikasi Al Qu'ran audio atau putar video yang ada internet. Hal ini pun bisa dilakukan ketika hendak tidur. Ketika seseorang hendak tidur lalu memutar dan mendengar murottal Al Qur'an maka itu akan terekam di dalam otaknya. Baca Juga Satu Surah Ini Jika Diamalkan Akan Memberikan Petunjuk dari Segala Kesusahan, Kata Syekh Ali Jaber Lalu, apakah manfaat memutar dan mendengarkan murottal Al Qur'an saat tidur untuk otak? Dikutip dari video yang diunggah kanal YouTube Kajian Islam Media pada 4 Februari 2019, berikut ini penjelasan selengkapnya manfaat memutar dan mendengarkan murottal Al Qur'an saat tidur yang disampaikan oleh Almarhum Syekh Ali Jaber. Menurutnya, mendengar lantunan Al Qur'an sebaiknya lebih diperbanyak daripada membaca. "Ada yang punya kelebihan suka membaca Al Qur'an, suka baca, suka mendengar. Dan selalu saya usulkan kalau bisa lebih banyak mendengar daripada membaca. Jadi mendengar sambil melihat Al Qur'an luar biasa manfaatnya," kata Almarhum Syekh Ali Jaber. Beliau mengatakan di dalam Al Qur'an selalu mendahulukan pendengaran daripada pandangan mata dan lainnya. "Makanya kita selalu mengimbau ke jamaah untuk rutin mendengarkan Al Qur'an murottal," ujarnya. Bagi yang ingin menghafal Al Qur'an harus banyak mendengarkan bacaan Al Qur'an di mana dan kapan saja, termasuk sebelum tidur. Almarhum Syekh Ali Jaber menyatakan menyimak dan mendengar Al Qur'an ketika tidur akan terekam dalam otak. Saat tidur, lanjutnya, semua organ tubuh sedang beristirahat, drop, kecuali otak. Terkini
Setiapresponden diberikan perlakuan mendengarkan terapi murottal Alquran (Q.S. Ar Rahman ayat 1-78) dengan dua kali terapi per hari selama 15 menit dan dilaksanakan selama 3 hari berturut-turut. Kualitas tidur merupakan keadaan di mana tidur yang dijalani seorang individu menghasilkan kesegaran dan kebugaran di saat terbangun. Kualitas Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin ditanya “sebagian orang mendengarkan Qur’an sebelum tidur, atau juga ketika sedang sibuk mengerjakan yang lain. Apakah ini adab yang baik dan bagaimana hukumnya?” Beliau menjawab هذا ليس من الآداب، ليس من الآداب أن يتلى كتاب الله ولو بواسطة الشريط وأنت متغافل عنه، لقول الله تبارك وتعالى { وَإِذَا قُرِئَ الْقُرْآنُ فَاسْتَمِعُوا لَهُ وَأَنْصِتُوا } “mendengarkan murrattal sambil mengerjakan yang lain ini bukan adab yang baik. Bukan adab yang baik terhadap Al Qur’an jika Al Qur’an dibacakan lalu ia sibuk mengerjakan yang lain, berdasarkan firman Allah Ta’ala yang artinya Jika dibacakan ayat Qur’an maka dengarkanlah dan diamlah QS. Al A’raf 204” Lalu beliau mengatakan بعض الناس يقول لي لا ينام إلا على سماع القرآن، إذا كان كذلك فلا بأس إذا كان مضطجعاً ينتظر النوم ما عنده شغل، فيستمع هذا لا بأس به، ومن استعان بسماع كلام الله، على ما يريد الإنسان من الأمور المباحة، لا بأس ليس هناك مانع “Sebagian orang berkata kepadaku saya tidak bisa tidur kecuali dengan mendengar Al Qur’an. Jika demikian maka tidak masalah. Jika ia sudah berbaring, menunggu tertidur dan tidak mengerjakan apa-apa lalu ia mendengarkan Al Qur’an, maka tidak mengapa. Dan meminta pertolongan dengan kalamullah Al Qur’an untuk perkara-perkara mubah yang diinginkan, hukumnya mubah. Tidak ada masalah”. Liqa Baabil Maftuh, 146/9 Post navigation MurottalAl-Quran ini juga bisa dilakukan secara rutin saat jam menjelang tidur sehingga meningkatkan kualitas tidur lansia, ketenangan yang ditimbulkan dari pemberian terapi murottal membuat lansia nyaman dan rileks sehingga terjadi peningkatan pada kualitas tidur lansia. Mohon tunggu Lihat Healthy Selengkapnya. 10 April 2018, bagi sebagian orang mendengarkan musik sebelum tidur sudah jadi kebiasaan. Namun apa hukumnya mendengarkan murotal lantunan ayat Alquran sebagai pengantar tidur? Padahal semestinya lantunan ayat-ayat Alquran harus didengarkan secara khusuk. Ternyata hal itu pernah ditanyakan kepada Ustaz Syafiq Riza Basalamah seperti yang dipostinf akun Jalanmuslim di youtube. Mendapat pertanyaan soal hukum mendengar murotal Mp3 sebagai pengantar tidur, Ustaz Syafiq Riza Basalamah menjelaskan bahwa tiap muslim berbeda tingkatan imannya. "Ada yang mendengarkan satu ayat langsung bergetar. Tapi ada juga imam bacakan Alfatihah, tapi dia entah kemana fikirannya masih mikirkan motornya dikunci apa belum," jawab Ustaz Syafiq. Lalu Ustaz Syafiq menyebutkan dengan mendengarkan murotal Mp3 tersebut dapat menambahkan keimanan. "Mudah-mudahan kalau kita dengarkan terus, mudah-mudahan kekhusukan itu datang. Tidak langsung. Ada orang imannya sudah tinggi. Dengar satu ayat langsung bergetar. Ada juga imannya masih digiring sampai puncaknya baru bergetar," jelas Ustaz Syafiq kemudian. Ceramah-ceramah Ustaz Syafiq Riza Basalamah dapat ditonton di media sosial medsos misal youtube. Disarankan untuk menonton ceramah hingga tuntas supaya tidak salah paham saat mendengarkan kajiannya. Mendengarkanmurottal bukan untuk membuat seseorang cepat merasa mengantuk kemudian tertidur. Namun, mendengarkan murottal bertujuan untuk membuat subjek merasa lebih rileks ketika ingin memasuki tidur yang lebih dalam atau deep sleep, serta mendapatkan tidur yang lebih berkualitas dibandingkan kuantitas tidur.

p>Merapi eruption in 2010 in Yogyakarta caused people losing their homes and triggering traumatic effect. Elderly is one of victims that vulnerable to psychological problem. The common psychological late respons due to disaster is insomnia. The impacts of insomnia are decrease the level of immunity, increase mortality and decrease quality of life, thus it needs to be solved. One of the solution is by listening murotal Al-Qur’an that will give relaxation effect. The study was aimed to know the effectiveness of listening murotal Al-Qur’an to the changing of elderly insomnia level in shelter Dongkelsari, Sleman, design of study was a quasy experimental pre post test with control group. Technique of taking sample was probability sampling and it was found that there were 37 elderly who live in shelter Dongkelsari Sleman Yogyakarta that fulfilled the inclusion criteria. Research instrument which was used to measure insomnia level is KSPBJ questionnaire rating scale and to listen for murotal Al-Qur’an Ar-Rahmaan was used laptop and speaker. The duration of listening murotal Al-Qur’an was 8 days with 12 minutes for each day. Data analysis was used paired samples t test and independent samples t test. The level of insomnia for control group pre test and post test is in moderate insomnia by the mean ± SD each of them is ± and ± p> and for intervention group there was a changing from moderate insomnia to mild insomnia by the mean ± SD each of them is ± and ± p0,05 dan kelompok intervensi terjadi perubahan derajat insomnia dari insomnia sedang menjadi insomnia ringan dengan and for intervention group there was a changing from moderate insomnia to mild insomnia by the mean ± SD each of them is ± and ± p0,05 yang berarti bahwa, karakteristik responden pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol tersebut semuanya homogen. Data kemudian diuji dengan menggunakan paired samples t test dan independent samples t DAN BAHASANKarakteristik RespondenKarakteristik responden penelitian ini meliputi usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pekerjaan, status pernikahan, status tinggal bersama dan kunjungan keluarga. Responden penelitian ini adalah lansia yang tinggal di selter Dongkelsari Sleman Yogyakarta dan telah memenuhi kriteria inklusi sebanyak 37 lansia, kemudian dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok intervensi berjumlah 19 lansia dan kelompok kontrol berjumlah 18 lansia, dapat dilihat pada Tabel umum karakteristik responden berdasarkan derajat insomnia dapat dilihat pada Tabel insomnia kelompok kontrol, yang mengalami insomnia ringan adalah 9 responden 50% menjadi 6 33,3% menurun 16,7%, insomnia sedang sebanyak 5 27,8% menjadi 7 38,9% meningkat 11,1% dan insomnia berat 4 22,2% menjadi 5 27,8% meningkat 5,6%. Hasil uji paired samples test menunjukkan tidak didapatkan perbedaan yang bermakna antara pre test dan post test p>0,05, dengan nilai mean ± SD masing-masing 9,3 ± 3,7 dan 10,3 ± 3,4. Nilai ini menunjukkan peningkatan rerata skor insomnia pada kelompok kontrol tidak bermakna, dapat dilihat di Tabel 2. Distribusi Frekuensi Derajat Insomnia Sebelum dan Sesudah Mendengarkan Murotal Al Qur’an pada Kelompok Intervensi dan Kelompok KontrolKelompok Kategori Derajat InsomniaFrekuensiSebelum Sesudahn % n %Intervensin=19RinganSedangBerat56826,331,642,1114457,821,121,1Kontroln=18RinganSedangBerat95450,027,822,267533,338,927,8Tabel 1. Karakteristik RespondenKarakteristik RespondenIntervensi Kontrol p-valuen % n %Kelompok usia60-74 tahun75-90 tahun12763,236,881044,455,60,254*Jenis kelaminLaki-lakiPerempuan31615,884,261233,366,70,269**PendidikanTidak sekolahSDSMP106352,631,615,888244,444,411,21,000***PekerjaanIRTPetaniPedagang711136,857,95,3413122,272,25,60,989***Status pernikahanJandaDudaMenikah91947,45,247,491850,05,644,41,000***Tinggal bersamaSendiri Keluarga71236,863,231516,783,30,269**Kunjungan keluargaAda Tidak ada18194,75,318010001,000**Total 19 100 18 100*Chi-square Test ** Fisher’s Exact Test ***Kolmogorov Smirnov Test Efektivitas Mendengarkan Murotal Al-Qur’an terhadap Derajat Insomnia pada Lansia di Selter Dongkelsari Sleman 23Banyak faktor yang dapat menyebabkan peningkatan insomnia pada kelompok kontrol, menurut Nugroho sekitar 40% insomnia pada lansia disebabkan masalah fisik dan psikis10. Pada penelitian ini penyakit sik tidak dapat dikendalikan dan peneliti tidak mengkaji status penyakit responden sehingga, tidak dapat diketahui faktor yang menyebabkan peningkatan derajat insomnia. Cuaca pada saat penelitian dilakukan terjadi hujan disertai es kecil-kecil serta angin pada sore hari terjadi satu kali, yang menyebabkan ketakutan pada lansia baik kelompok kontrol maupun intervensi. Walaupun kelompok intervensi mengalami kejadian ini, namun kelompok intervensi masih mendapatkan perlakuan mendengarkan murotal Al-Qur’an dua kali lagi. Menurut Abdurrochman, et al mendengarkan murotal Al-Qur’an sekali saja dapat memunculkan gelombang delta yang mengambarkan kondisi seseorang dalam keadaan relaks8.Faktor inilah yang kemungkinan menyebabkan kelompok intervensi tidak mengalami peningkatan derajat insomnia karena masih mendapatkan perlakuan lagi dan hanya menyebabkan peningkatan derajat insomnia pada kelompok kontrol yang tidak mendapatkan perlakuan, namun peningkatan pada kelompok kontrol tersebut tidak bermakna. Faktor usia juga berkontribusi untuk gangguan tidur insomnia, dimana semakin bertambah usia maka, akan terjadi perubahan pola tidur7. Semakin bertambah usia, maka hormon melantonin yang diekskresikan pada malam hari dan berhubungan dengan tidur, menurun dengan meningkatnya umur, sehingga membuat lansia cenderung mengalami insomnia4. Mungkin faktor inilah yang dapat berkontribusi menyebabkan peningkatan derajat insomnia kelompok kontrol, namun walaupun demikian peningkatan tersebut tidak insomnia pada kelompok intervensi sebelum diberikan perlakuan mendengarkan murotal Al-Qur’an, yang mengalami insomnia ringan 5 26,3% menjadi 11 57,8% meningkat 31,5%, insomnia sedang 6 31,6% menjadi 4 21,1% menurun 10,5% dan insomnia berat 8 42,1% menjadi 4 21,1% menurun 20%. Hasil paired samples test menunjukkan perubahan mean pre test sebesar 10,9474 menjadi 8,1579 pada saat post test dengan p=0,001. sehingga penurunan derajat insomnia pada kelompok intervensi bermakna. Pada independent t test menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol p<0,05, dengan mean ± SD masing-masing kelompok -2,8 ± 3,0 dan 0,9 ± 3,5. Berarti mendengarkan murotal Al-Qur’an efektif menurunkan derajat insomnia pada lansia di selter Dongkelsari Sleman Yogyakarta. Dapat dilihat di Tabel 3 dan 3. Pengaruh Mendengarkan Murotal Al-Qur’an dengan Skor InsomniaKelompok Keterangan Paired Samples t testMean ± SD p-valueIntervensin=19 Pre testPost test10,9 ± 3,68,2 ± 4,2 0,001Kontrol n=18 Pre testPost test9,3 ± 3,710,3 ± 3,4 0,262Tabel 4. Perubahan Skor InsomniaKelompok Independent t test p-valuenMean ± SDIntervensiKontrol1918-2,8 ± 3,00,9 ± 3,50,001Secara umum responden pada kelompok intervensi yang mengalami insomnia sedang dan berat mengalami penurunan dan mengalmi peningkatan pada derajat insomnia ringan. Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor yaitu responden mengikuti kegiatan senam jantung sehat yang dilakukan setiap Minggu dan pengajian rutin setiap Minggu Pon, yang diikuti oleh kurang dari 10 lansia pada kelompok kontrol dan kelompok intervensi. Pada kelompok kontrol tidak mengalami penurunan derajat insomnia kemungkinan karena yang mengikuti senam hanya sedikit. Menurut Setiawan senam bermanfaat untuk peningkatan kebugaran paru dan jantung serta mempertahankan fisik seseorang11. Latihan teratur mampu mengurangi stres, kecemasan dan depresi sehingga derajat insomnia juga berkurang. Hawari menyebutkan beberapa masalah tersebut saling tumpang tindih dengan yang lainnya12.Kelompok intervensi kegiatan mendengarkan murotal Al-Qur’an diberikan selama 8 hari berturut-turut dalam waktu 12 menit. Mendengarkan murotal Al-Qur’an merupakan suatu bentuk kegiatan yang memberi efek relaksasi dan ketenangan dalam tubuh. Al-Qur’an sendiri mempunyai unsur meditasi, autosugesti dan relaksasi baik dibaca ataupun didengarkan9. Efek ini selanjutnya akan memberikan respon emosi positif yang sangat berpengaruh dalam mendatangkan emosional positif selanjutnya ditransmisikan ke sistem limbik dan korteks serebral dengan tingkat koneksitas yang kompleks antara batang otak-hipotalamus-prefrontal kiri dan kanan-hipokampus-amigdala. Transmisi ini menyebabkan keseimbangan antara sintesis dan sekresi neurotransmitter seperti GABA Gamma Amino Butiric Acid dan antagonis GABA oleh hipokampus dan amigdala, dopamin, serotonin dan noreepinefrin yang diproduksi oleh 24 Fatma Siti Fatimah, Zulkhah Noor, 2015. JNKI, Vol. 3, No. 1, Tahun 2015, 20-25prefrontal, asetilkolin, endorn opiat alami dalam tubuh efek menenangkan oleh hipotalamus, terkendali juga ACTH Adrenocortico Releasing Hormone, sehingga mempengaruhi keseimbangan korteks adrenal dalam mensekresi kortisol, kadar kortisol normal mampu berperan sebagai stimulator terhadap respon ketahanan tubuh imunologik baik spesifik maupun non spesisif13. Hal ini berarti keadaan jiwa yang tenang, rileks secara tidak langsung mampu membuat keseimbangan dalam tubuh dan meningkatkan imunitas tubuh. Kemudian keadaan seimbang dapat mengurangi semua gangguan psikologis termasuk kenyamanan yang dirasa mampu membuat seseorang mudah untuk tertidur jika sudah merasa mengantuk. Efek rileksasi Al-Qur’an ini diterangkan dalam QS. Az-Zumar 39 23 yang artinya“Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik yaitu Al-Qur’an yang serupa ayat-ayatnya lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhan-Nya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka ketika mengingat Allah, dengan kitab itu Allah memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan barang siapa dibiarkan sesat oleh Allah, maka tidak ada seorangpun yang dapat memberi petunjuk”.Didukung penelitian Abdurrochman, et al yang merekomendasikan murotal Al-Qur’an untuk mengatasi insomnia, karena efek dari mendengarkan murotal Al-Qur’an adalah membuat tenang, relaksasi walaupun hanya satu kali didengarkan8. Hal ini terlihat dari rekaman EEG yang menunjukkan terapi murotal Al-Qur’an rata-rata didominasi munculnya gelombang delta sebesar 63,11%, gelombang ini timbul di daerah frontal kanan dan kiri otak. Berarti seseorang yang mendengarkan murotal Al-Qur’an dalam kondisi yang sangat tenang bahkan seperti gambaran seseorang yang tidur adalah penyembuh yang sempurna dari seluruh penyakit hati dan jasmani14. Pengaruh mendengarkan murotal Al-Qur’an terhadap aspek siologis dan psikologis, juga telah dibuktikan oleh Al-Qadi di Amerika Serikat. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa bacaan Al-Qur’an memiliki pen- garuh positif yang signikan dalam membuat efek relaksasi pada ketegangan urat-urat saraf. Diketahui bahwa ketegangan saraf dapat menurunkan daya tahan tubuh sehingga secara tidak langsung, hal ini dapat membantu meningkatkan status imunitas seseorang, yang pada insomnia derajat ringan sampai sedang dapat mengalami penurunan imunitas, sehingga efek relaksasi ini menjaga agar tidak jatuh pada kondisi sakit. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa Al-Qur’an berpengaruh besar hingga 97% dalam memberikan ketenangan dan menyembuhkan pernyataan di atas unsur spiritual salah satunya mendengarkan murotal Al-Qur’an mempunyai peran dalam upaya mensejahterakan lansia. Selain itu, tujuan dari spiritual tidak lain untuk memperoleh ketenangan dan secara langsung memambah keimanan seseorang. Kesimpulannya bahwa ketenangan jiwa dapat diperoleh melalui terapi psikoreligiusitas mendengarkan murotal Al-Qur’an. Sehingga mendengarkan Murotal Al-Qur’an dapat memelihara kesehatan jiwa dan memperkuat daya tahan sik serta mental terutama pada lansia dan khususnya mampu mengatasi DAN SARANMendengarkan murotal Al-Qur’an dalam waktu 12 menit selama 8 hari berturut-turut, efektif menurunkan derajat insomnia pada lansia di selter Dongkelsari Sleman Yogyakarta. Saran bagi lansia agar rutin mendengarkan murotal Al-Qur’an untuk mengurangi derajat Roach S. Introductory gerontological nursing. USA Lippincott Williams and Wilkins; Badan Pusat Statistik. Penduduk menurut umur dan jenis kelamin dalam angka Yogyakarta. Yogyakarta; Standhope M, LancesterJ. Community and public health nursing. St. Louis Mosby Years Books; Sudoyo AW. Buku ajar ilmu penyakit dalam Jilid 3. 3rd FKUI; Lumbantobing. Neurogeriatri. Jakarta Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; Potter, Perry. Fundamental keperawatan Buku 3. 7th ed. Jakarta Salemba Medika; Stanley M, Beare PG. Buku ajar keperawatan gerontik. 2nd ed. Jakarta EGC; Abdurrochman A, Wulandari RD, Fatimah N. The comparison of classical music, relaxation music and the qur’anic recital an Aep Study. J Sain MIPA. 2007 [cited 2011 Okt 5]. Available from 123456789/1163/t Anwar SR. Sembuh dengan Al Quran kitap kedokteran paling lengkap dan menakjubkan. Yogyakarta Sabil; Nugroho W. Keperawatan gerontik dan geriatrik. 3rd ed. Jakarta EGC; 2008. ... Acetylcholine, endorphins natural opiates in the body's calming effect by the hypothalamus. ACTH Adrenocortico Releasing Hormone is also balanced, thus affecting the balance of the adrenal cortex in secreting cortisol, normal cortisol levels are able to act as stimulators for both specific and nonspecific immunological immune response Fatimah, 2012;Manocha, 2014. A calm state of the soul can create a balance in the body that can reduce all psychological disorders including disorders of sleep quality. ...Background Type 2 DM can not be cured, but can be controlled by controlling blood glucose levels and improving sleep quality of sufferers. Decreased sleep quality can cause endocrine and metabolic disorders such as abnormal glucose tolerance, insulin resistance, and reduced response to insulinPurpose The purpose of this study is to analyze the effect of autogenic relaxation with sandalwood aromatherapy on the quality of sleep in patients with type 2 diabetes mellitusMethod This research is a Quasy Experiment research pre-post control group design. The population in this study were all type 2 DM DM beneficiaries and the sample used was 60 respondents using simple random sampling. The independent variable is autogenic relaxation with sandalwood aromatherapy while the dependent variable is sleep quality. The data in this study are numerical so that it is analyzed using parametric statistical tests namely paired sample t test and independent sample t The results showed that the quality of pre and post sleep based on the Paired t-test obtained p value = 0,000 p < and in the intervention group an increase in sleep quality was greater than the control group marked by the t-value of 22 , 40. Based on the independent sample t-test, p = 0,000 was obtained, so it can be concluded that there were significant differences in sleep quality changes between the control and intervention Autogenic relaxation with sandalwood aromatherapy has a positive impact on sleep quality. The use of autogenic relaxation with sandalwood aromatherapy can be considered as one of the interventions in improving sleep quality that can be carried out routinely even on a daily basis especially for people with type 2 diabetes... Penelitian yang dilakukan oleh [10] menunjukkan hasil bahwa terapi mendengarkan Al-Quran dapat meningkatkan kesehatan mental masyarakat dan dapat digunakan sebagai psikoterapi. Penelitian yang dilakukan oleh [11] menunjukkan hasil bahwa terapi Al-Qur'an efektif dalam menurunkan derajat insomnia pada lansia. Penelitian yang dilakukan oleh [12] menunjukkan hasil bahwa kecemasan pasien yang akan menjalani operasi dapat menurun dengan mendengarkan Al-Qur'an dan terjemahannya. ... Denanda Agnes Safitriendang zulaicha susilaningsihThe condition of intellectual disability occurs in 1-2% of the total population of children in the world and 80% of them have sleep disorders. Sleep disorders of them tend to be chronic and persist until adolescence or adulthood. Due to sleep disorder they will feel fatigue, drowsiness, and feeling lazy so it lead to the bad impact on children’s learning concentration & memory. To overcome this, therapy is required to improve children’s sleep quality. One of the nonpharmacological therapy that can be done is murotal therapy. This study aims to determine the effect of murotal therapy on sleep quality of children with intellectual disability in SLB-C YPSLB Kerten Surakarta. The type of research used in this research is pre-experimental method with one group pre-post test design. The sample in this research is 30 respondents of children with intellectual disability and their parents using purposive sampling technique. The instrument of this research using SDSC questioner and data analysis with Wilcoxon Signed Rank Test. The result showed that there was influence of murotal therapy on sleep quality of children with intellectual disability in SLB-C YPSLB Kerten Surakarta with p-value=0,001. Andri AbdurrochmanR D WulandariN FatimahSome Moslems believe that their holly book The Qur'an had special features besides just the divine revelation of God. They recite reading or listening to certain chapters or verses for some certain occasions, when some ones is dying, exorcism, healing the sickness or illness, etc. They also said that they feel composed after The Qur'anic recitals. Meanwhile, classical music and relaxation music are the common auditory stimulus. The relaxation music is the instrumental music mixed with natural sounds. So, we studied the effects of these auditory classical music, relaxation music and the Qur'anic recital in the electroencephalography record and compared to each other. It is an auditory evoked potential AEP study. We recorded the AEP of 5 subjects of volunteer while they are listening to classical music, relaxation music and the Qur'anic recital that we were prepared. The AEP records of classical music and relaxation music are same as any others study. They are dominated with α-wave. But, the AEP record on the Qur'anic recital was dominated with δ-wave. Worrying of this sleep response, we took another 5 subjects of volunteer to record theirs AEP response under the others Qur'anic recital. Again, they're dominated with δ-wave, tough all subjects did not fall asleep. So, we concluded that the Qur'anic recital has different feature from the others two it could be used for sleep-disorder Fakultas Kedokteran Universitas IndonesiaLumbantobingNeurogeriatriLumbantobing. Neurogeriatri. Jakarta Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; menurut umur dan jenis kelamin dalam angka Yogyakarta. YogyakartaStatistik Badan PusatBadan Pusat Statistik. Penduduk menurut umur dan jenis kelamin dalam angka Yogyakarta. Yogyakarta; dengan Al Quran kitap kedokteran paling lengkap dan menakjubkan. Yogyakarta SabilS R AnwarAnwar SR. Sembuh dengan Al Quran kitap kedokteran paling lengkap dan menakjubkan. Yogyakarta Sabil; gerontological nursing. USA Lippincott Williams and WilkinsS RoachRoach S. Introductory gerontological nursing. USA Lippincott Williams and Wilkins; PotterPotter, Perry. Fundamental keperawatan Buku 3. 7th ed. Jakarta Salemba Medika; gerontik dan geriatrikW NugrohoNugroho W. Keperawatan gerontik dan geriatrik. 3rd ed. Jakarta EGC; ajar keperawatan gerontikM StanleyP G BeareStanley M, Beare PG. Buku ajar keperawatan gerontik. 2nd ed. Jakarta EGC; ajar ilmu penyakit dalam Jilid 3A W SudoyoSudoyo AW. Buku ajar ilmu penyakit dalam Jilid 3. 3rd FKUI; 2006.

Mendapatpertanyaan soal hukum mendengar murotal Mp3 sebagai pengantar tidur, Ustaz Syafiq Riza Basalamah menjelaskan bahwa tiap muslim berbeda tingkatan imannya. "Ada yang mendengarkan satu ayat langsung bergetar. Tapi ada juga imam bacakan Alfatihah, tapi dia entah kemana fikirannya masih mikirkan motornya dikunci apa belum," jawab Ustaz Syafiq.
The study aimed to determine the effectiveness of listening murattal Al Qur’an in increasing concentration capability. Subjects in this study were the girls students of Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung, 18-20 years old, with GPA is above 3,00. The measurement of this study is using Digit Span test. The data were analyzed by using a statistical parametric T test. The mean score of concentration gained by the experimental group subjects before treatment was10,4, and after treatment was 11,2. While the mean score of the control group subjects before treatment was 11, and after treatment was 11,4. The result can be interpreted that there was mean differences between the experimental group and the control group before and after treatment. It means that listening murattal is effective in increasing the capability of concentration. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free 120 PENDAHULUAN Konsentrasi merupakan bagian penting dalam kehidupan manusia. Kon-sentrasi berkaitan dengan usaha individu dalam memfokuskan perhatiannya ter-hadap suatu objek, sehingga individu dapat memahami dan mengerti objek yang diperhatikannya. Konsentrasi dapat me-ngurangi terjadinya divided attention perhatian yang terpecah. Divided atten-tion terjadi karena pikiran dalam mema-hami masalah saling berkompetisi dan memecah perhatian Crick & Koch, 2003. Perhatian individu akan mudah beralih dari suatu objek ke objek lain apabila individu tersebut tidak dapat berkonsentrasi. Hal ini menyebabkan individu kurang mampu memahami suatu objek secara utuh. Hal ini dikarenakan adanya proses Long Term Potential LTP dan Long Term Depres-sion LTD. LTP dan LTD adalah suatu proses asosiasi neuron dalam otak. Neuron-neuron yang ada dalam korteks manusia akan saling berkoalisi dan juga berkom-petisi. Neuron-neuron yang saling berkoa-lisi akan saling membantu dan menguatkan proses sinapsis antar maeraka. Sedangkan neuro-neuron yang berkompetisi akan saling melemahkan. Proses ini akan meng-hasilkan koalisi neuron sebagai pemenang. Koalisi neuron yang menang akan mem-berikan pengalaman belajar Crick, F. & Koch, C, 2003. Konsentrasi yang baik juga menjadi salah satu faktor yang dapat membawa PENGARUH MENDENGARKAN MURATTAL AL QURAN TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN KONSENTRASI Very Julianto, Rizki Putri Dzulqaidah, Siti Nurina Salsabila UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Jl. Nasution 105 e-mail very_psi07 Abstract The study aimed to determine the effectiveness of listening murattal Al Qur’an in increasing concentration capability. Subjects in this study were the girls students of Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung, 18-20 years old, with GPA is above 3,00. The measurement of this study is using Digit Span test. The data were analyzed by using a statistical parametric T test. The mean score of concentration gained by the experimental group subjects before treatment was10,4, and after treatment was 11,2. While the mean score of the control group subjects before treatment was 11, and after treatment was 11,4. The result can be interpreted that there was mean differences between the experimental group and the control group before and after treatment. It means that listening murattal is effective in increasing the capability of concentration. Keywords concentration, murattal, Al Quran Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh mendengarkan murattal Al Qur’an terhadap peningkatan kemampuan konsentrasi. Subyek penelitian adalah mahasiswa perempuan Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung, yang berusia 18-20 tahun dan memiliki IPK diatas 3,00. Pengukuran menggunakan tes Digit Span. Data dianalisa dengan menggunakan statistik parametrik T test. Nilai rata-rata skor konsentrasi subyek dalam kelompok eksperimen sebelum perlakuan adalah 10,4, sedangkan setelah perlakuan adalah11,2. Sedangkan perolehan skor rata-rata subyek pada kelompok kontrol sebelum perlakuan adalah 11 dan setelah perlakuan 11,4. Nilai rata-rata tersebut menunjukkan bahwa terdapat perbedaan nilai rata-rata antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol pada kondisi sebelum dan setelah perlakuan. Hal ini menunjukkan bahwa mendengarkan murattal Al Qur’an berpengaruh pada peningkatan kemampuan konsentrasi. Kata kunci konsentrasi, murattal, Al Quran Pengaruh Mendengarkan Murattal Al Quran Terhadap Peningkatan Kemampuan Konsentrasi Very Julianto, Rizki Putri Dzulqaidah, Siti Nurina Salsabila 121 keberhasilan dalam prose pembelajaran. Konsentrasi menjadi kunci dalam proses memori baik saat menyimpan informasi atau saat mengeluarkan informasi Nur-yana, 2010. Individu yang mengalami gangguan dalam konsentrasinya menjadi kesulitan dalam memfokuskas konsentrasi-nya. Hal ini membuat individu tersebut membutuhkan waktu lebih lama dalam menangkap informasi yang disampaikan Aini, 2012. Konsentrasi merupakan keadaan pikiran atau asosiasi terkondisi yang diak-tifkan oleh sensasi di dalam tubuh. Sese-orang memerlukan kondisi yang rileks dan suasana yang menyenangkan untuk meng-aktifkan sensasi tersebut. Apabila kondisi tegang atau stres dapat membuat aktivitas berpikirnya tidak maksimal Dennison, 2008. Kecemasan dan ketegangan baik ketegangan otot maupun ketegangan piki-ran dapat mempengaruhi tingkah laku. Hal ini menyebabkan individu menjadi stres dan tidak nyaman dalam memproses informasi yang ada Aini, 2012. Pada saat stres terjadi peningkatan kadar kortisol yang akan mengganggu aktivitas dari hippocampus yang berakibat menurunkan kemampuan konsentrasi McEwen, 1998. Konsentrasi tertinggi apa bila seseorang tersebut dalam kondisi gelombang theta 3Hz – 7Hz. Otak menciptakn LTP dalam bentuk gelombang theta Kalat, 2007.Gelombang theta sering terekam pada korteks parietal dan juga korteks temporan pada anak-anak. Gelom-bang theta banyak dihasilkan pada saat melakukan berbagai kegiatan keagamaan Julianto, 2011; Schiffer, 2003; Guyton & Hall, 2000; Garrett, 2003. Kesulitan dalam berkonsentrai ba-nyak disebabkan oleh ketegangan otot dan juga ketegangan pikiran. Goldfried dan Davidson dalam Aini, 2012 menyatakan bahwa relaksasi adalah salah satu teknik dalam terapi perilaku untuk mengurangi ketegangan dan kecemasan. Individu yang mengalami ketegangan dan kecemasan akan mengakibatkan aktifnya sistem saraf simpatetis. Relaksasi dapat menekan rasa tegang dan cemas dengan cara resiprok, sehingga timbul counterconditioning dan penghilangan Prawitasari, 1988. Relak-sasi sendiri adalah kembalinya satu otot pada keadaan istirahat setelah mengalami kontraksi atau peregangan atau suatu kea-daan tegangan rendah tanpa emosi yang kuat Chaplin, 1968. Perkembangan ter-baru menunjukkan bahwa relaksasi bisa di-kombinasi dengan dzikir. Metode ini di-kenal dengan relaksasi religius Abdur-rochman dkk, 2008. Dr. Al Qadhi Syakir, 2014, melalui penelitiannya yang panjang dan serius di Klinik Besar Florida Amerika Serikat, berhasil membuktikan hanya dengan mendengarkan bacaan ayat-ayat Al-Qur’-an, baik mereka yang bisa berbahasa Arab maupun bukan, dapat merasakan perubah-an psikologis yang sangat besar. Penurun-an depresi, kesedihan, ktenangan jiwa, menangkal berbagai macam penyakit me-rupakan pengaruh umum yang dirasakan orang-orang yang menjadi objek pene-litiannya. Penelitiannya ditunjang dengan bantuan peralatan elektronik terbaru untuk mendeteksi tekanan darah, detak jantung, ketahanan otot, dan ketahanan kulit terhadap aliran listrik. Dari hasil uji coba-annya ia berkesimpulan, bacaan Al-Qur’an berpengaruh besar hingga 97% dapat melahirkan ketenangan jiwa dan penyem-buhan penyakit. Penelitian Dr. Al Qadhi ini diperkuat pula oleh penelitian lainnya yang dilaku-kan oleh dokter yang berbeda. Dalam laporan yang disampaikan dalam Kon-ferensi Kodekteran Islam Amerika Utara pada tahun 1984 disebutkan, Al-Qur’an terbukti mampu mendatangkan ketenangan sampai 97% bagi mereka yang mendengar-kannya. Kesimpulan hasil uji coba tersebut diperkuat lagi oleh penelitian Muhammad Salim yang dipublikasikan di Boston. Objek penelitiannya terhadap 5 orang sukarelawan yang terdiri dari 3 pria dan 2 wanita. Kelima orang tersebut sama sekali tidak mengerti bahasa Arab dan mereka pun tidak diberi tahu bahwa yang akan diperdengarkannya adalah Al-Qur’an. Psympathic, Jurnal Ilmiah Psikologi Juni 2014,Vol. 1, Hal 120 - 129122 Penelitian yang dilakukan se-banyak 210 kali ini terbagi dua sesi, yakni mem-bacakan Al-Qur’an dengan tartil dan membacakan bahasa Arab yang bukan dari Al-Qur’an. Kesimpulannya, responden mendapatkan ketenangan sampai 65% ketika mendengarkan bacaan Al-Qur’an dan mendapatkan ketenangan hanya 35% ketika mendengarkan bahasa Arab yang bukan dari Al-Qur’anSyakir, 2014. Hal ini sesuai dengan firman Allah, “Dan apabila dibacakan Al Qur'an, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikan-lah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat. QS. 7204”. Dengan menurunnya kecemasan dan ketegangan yang dialami seseorang maka diharapkan dapat meningkatkan konsen-trasi. Penelitian ini bertujuan untuk menge-tahui seberapa besar pengaruh mendengar-kan murattal terhadap pe-ningkatan ke-mampuan konsentrasi. Hipotesisnya adalah terdapat perbedaan kemampuan konsen-trasi antara individu sebelum diperdengar-kan murattal dan setelah diperdengarkan murattal. METODE PENELITIAN Variabel Penelitian Variabel independen adalah Murattal Al Quran. Sementara, variabel dependen-nya adalah kemampuan konsentrasi. Definisi Operasional Murattal Al Quran Murattal adalah pembacaan ayat Al-Quran dengan mengguanakan tajwid yang benar dan berirama. Murattal yang dijadikan eksperimen adalah ayat-ayat Al-Quran yang dipilih sendiri oleh subjek, yang mana akan diperdengarkan selama tes berlangsung. Kemampuan Konsentrasi Konsentrasi adalah kemampuan individu memusatkan perhatiannya ter-hadap sesuatu objek sehingga dapat mengingat sesuatu dengan baik. Subjek Penelitian Peneliti mengambil 10 subjek penelitian dengan kriteria sebagai berikut 1. Jenis kelamin perempuan 2. Usia 18-20 tahun 3. IPK ≥ 3,00 Instrumen Penelitian Penelitian ini menggunakan alat ukur, yaitu tes digit span forward dan backward dari subtes Wechsler Intelegensi Scale. Digit span forward berjumlah 9 soal dan digit span backward berjumlah 8 soal. Penelitian-penelitian sebelumnya menun-jukkan tes digit spanforward dan back-ward valid dan reliabel Nanik, 2009; Huwae,2008. Desain Penelitian Desain penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimental-kuasi quasi-experimental design Pretest-Post-test Control Group Design. Rancangan Pretest-Posttest Control Group Design digunakan untuk menguji efek suatu perlakuan terhadap variabel dependen. Pengujian dilakukan dengan cara mem-bandingkan hasil pretes dan posttest variabel dependen pada kelompok eksperimen Shaughnessy, 2006. Pretest menginformasikan kemampuan awal initial position para subjek sebelum dilakukan penelitian. Menurut Robinson Seniati, 2011, konstansi terjadi karena skor variabel terikat adalah skor hasil posttest dikurangkan dengan hasil pretest setiap skor yang diperoleh adalah peningkatan atau penurunan variabel terikat akibat dilakukannya skor post-test lebih besar dari pre-test, maka dapat disimpul-kan bahwa mendengarkan murattal dapat meningkatkan konsentrasi belajar Prosedur Penelitian 10 subjek penelitian dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok penelitian dari masing-masing kelompok diberikan pretestberupa tes digit span forward dan Pengaruh Mendengarkan Murattal Al Quran Terhadap Peningkatan Kemampuan Konsentrasi Very Julianto, Rizki Putri Dzulqaidah, Siti Nurina Salsabila 123 digit span backward. Pretest pada masing-masing kelompok diberikan secara ter-pisah. Tes digit span forward diberikan hingga maksimal 9 kali percobaan. Angka-angka dikatakan dengan jarak 1 detik, dan subjek penelitian diminta mengucapkan kembali deretan angka yang telah dibaca-kan sebelumnya. Kemudian tes digit span backward diberikan hingga maksimal 8 kali percobaan. Angka-angka dikatakan dengan jarak 1 detik, dan responden diminta mengucapkan kembali secara terbalik dari urutan dari angka paling belakang hingga angka paling depan pada deretan angka yang telah dibacakan sebelumnya. Pada kelompok eksperimen diberi-kan perlakuan berupa mendengarkan murottal Al Quran selama 30 menit. Setelah diberikan perlakuan, subjek pada kelompok eksperimen diberikan posttest berupa mengerjakan kembali tes digit span forward dan digit span backwardseperti yang dilakukan saat pretest. Pada kelompok kontrol tidak diberi-kan perlakuan. Subjek penelitian diberikan posttestdengan mengerjakan kembali tes digit span forward dan digit span backwardseperti yang dilakukan saat pretest. Analisis Data dikumpulkan dan dianalisis secara kuantitatif menggunakan uji statis-tika t test digunakan untuk menguji signifikansi perbedaan pada data berskala ukur interval, yaitu perbedaan antara mean µ populasi dengan nilai yang diperoleh dari sampel Siegel, 1992; Sudjana, 2005. HASIL Tabel 1. Hasil Penelitian Kelompok Eksperimen NOPretest Posttest 1 10 15 2 10 10 3 12 9 4 10 10 5 Tabel Penelitian Kelompok Kontrol NOSEBELUM SESUDAH 1 14 12 2 8 10 3 8 9 4 13 14 5 Poin pada tabel hasil penelitian kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diatas didapatkan dari hasil penjumlahan antara skor digit span forward dandigit spanbackward dari subtes Wechsler Intelegensi tersebut ialah jumlah angka terakhir yang mampu dilafalkan dengan benar oleh subjek penelitian. Analisis Deskriptif Nilai Pretest Posttest KE KK KE KK Rata-rata 10,4 11 11,2 11,4 Varians0,8 8 5,7 3,8 baku Jumlah Siswa 5 5 5 5 Nilai Tertinggi 12 14 15 14 Nilai Terendah 10 8 9 9 Tabel Pretest Dan Posttest Antara Kelompok Eksperimen Dan Kelompok Kontrol Keterangan KE = Kelompok Eksperimen KK = Kelompok Kontrol Psympathic, Jurnal Ilmiah Psikologi Juni 2014,Vol. 1, Hal 120 - 129124 Gambar 1. Grafik Hasil Dari tabel tersebut diketahui bahwa rata-rata untuk pretest kelompok ekspe-rimen adalah 10,4, sedangkan posttest kelompok eksperimen adalah 11,2 artinya rata-rata pretest kelompok eksperimen lebih kecil dari rata-rata posttest kelompok eksperimen, hal ini membuktikan bahwa setelah diberikan perlakuan mendengarkan murattal, konsentrasi akan meningkat. Simpangan baku pretest kelompok ekspe-rimen adalah 0,89; sedangkan simpangan baku posttest kelompok eksperimen adalah 2,3. Dan variansi untuk pretest kelompok eksperimen adalah 0,8, sedangkan variansi untuk posttest kelompok eksperimen ada-lah 5,7. Rata-rata pretest kelompok kontrol adalah 11, sedangkan rata-rata posttest kelompok kontrol adalah 11,4, artinya tingkat konsentrasi meningkat setelah dilakukan pengujiankembali. Simpangan baku pretest kelompok kontrol adalah 2,8; sedangkan simpangan baku posttest kelompok kontrol adalah 1,9. Dan variansi pretest kelompok kontrol adalah 8, sedangkan variansi posttest kelompok kontrol adalah 3,8. Keterangan  Rata-rata adalah hasil penjumlahan nilai-nilai anggota sebuah kelom-pok ∑Xn dibagi jumlah anggota kelompok tersebut.  Varians adalah ukuran-ukuran ke-ragaman data statistic yang paling sering digunakan.  Simpangan Baku adalah akar kuadrat dari varians Uji normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak. Untuk menguji norma-litas digunakan uji Chi-Kuadrat. Tabel 4. Nilai Chi Kuadrat Variabel Dbχhitung χtabel Ket. Kemampuan awal pretest 1 NormalKemampuan akhir posttest 1 NormalUntuk mengetahui apakah data tersebut berdistribusi normal,χ2hit<χ2tabel. Dari data tersebut diperoleh bahwa a. Pretest χ2hit= <χ20,051= artinya data berdistribusi normal. b. Posttest χ2hit= = artinya data berdistribusi normal Uji Homogenitas Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui varians antar menguji homogenitas varians digunakan uji-F. Tabel 5. Nilai F Variabel ffKeteranganKemampuan awal pretest Homogen Kemampuan akhir posttest Homogen Untuk mengetahui apakah data tersebut homogen, Fhit< data tersebut diperoleh bahwa a. Pretest Fhit= Ketikaorang itu menjadi imam dalam shalatnya, ia membaca dan mengakhiri (bacaannya) dengan Qul Huwallahu Ahad. Baca juga: Juz 30 Latin: Baca Surat Al Mulk Sebelum Tidur, Ini Keutamaan & Murottal The purpose of this study was to test the effectiveness of listening murottal Quran to reduce insomnia level in student. The research subjects were chosen by purposive sampling technique. The subject of this research were 5 students who experienced insomnia and measured using insomnia severity index. This research using one group pretest-posttest design experiment. Murottal Quran, Surah Ar-Rahman, was heard using MP3 player, with duration of minutes for 8 days before bedtime. The results of data testing using Wilcoxon test find a significance level of p < pretest mean is and posttest mean is The results show that listening to murottal Quran is effective in reduced insomnia levels in students. ABSTRAK Tujuan penelitian ini untuk menguji efektivitas mendengarkan murottal Al-Quran dalam menurunkan tingkat insomnia. Subjek penelitian dipilih dengan teknik purposive sampling. Jumlah subjek dalam penelitian ini berjumlah 5 mahasiswa yang mengalami insomnia berdasarkan insomnia severity index. Desain eksperimen yang digunakan adalah one grup pretest-posttest design. Murottal Al-Quran surah Ar-Rahman didengarkan menggunakan MP3 player, dengan durasi menit, selama 8 hari sebelum tidur pada malam hari. Hasil pengujian data menggunakan uji Wilcoxon memperoleh taraf signifikansi sebesar 0,031 p<0,05, rata-rata skor prates adalah 17,6, dan rata-rata skor pascates adalah 11,6. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mendengarkan murottal Al-Quran dapat menurunkan tingkat insomnia pada mahasiswa. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Psikis Jurnal Psikologi Islami Vol. 5 No. 2 Desember 2019 146-154 P-ISSN 2502-728X E-ISSN 2549-6468 EFEKTIVITAS MENDENGARKAN MUROTTAL AL-QURAN DALAM MENURUNKAN TINGKAT INSOMNIA PADA MAHASISWA Masita Aprilini, Ahmad Yasser Mansyur, Ahmad Ridfah Fakultas Psikologi Universitas Negeri Makassar Korespondensi e-mail masitaaprilini ABSTRACT The purpose of this study was to test the effectiveness of listening murottal Quran to reduce insomnia level in student. The research subjects were chosen by purposive sampling technique. The subject of this research were 5 students who experienced insomnia and measured using insomnia severity index. This research using one group pretest-posttest design experiment. Murottal Quran, Surah Ar-Rahman, was heard using MP3 player, with duration of minutes for 8 days before bedtime. The results of data testing using Wilcoxon test find a significance level of p < pretest mean is and posttest mean is The results show that listening to murottal Quran is effective in reduced insomnia levels in students. Keywords Murottal Quran, Insomnia, Student ABSTRAK Tujuan penelitian ini untuk menguji efektivitas mendengarkan murottal Al-Quran dalam menurunkan tingkat insomnia. Subjek penelitian dipilih dengan teknik purposive sampling. Jumlah subjek dalam penelitian ini berjumlah 5 mahasiswa yang mengalami insomnia berdasarkan insomnia severity index. Desain eksperimen yang digunakan adalah one grup pretest–posttest design. Murottal Al-Quran surah Ar-Rahman didengarkan menggunakan MP3 player, dengan durasi menit, selama 8 hari sebelum tidur pada malam hari. Hasil pengujian data menggunakan uji Wilcoxon memperoleh taraf signifikansi sebesar 0,031 p<0,05, rata-rata skor prates adalah 17,6, dan rata-rata skor pascates adalah 11,6. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mendengarkan murottal Al-Quran dapat menurunkan tingkat insomnia pada mahasiswa. Kata Kunci Murottal Al-Quran, Insomnia, Mahasiswa 15 May - 12 November 2019 PENDAHULUAN Tidur adalah salah satu kebutuhan dasar manusia yang sangat penting bagi kesehatan, fungsi emosional dan mental. Australian sleep association 2017 menjelaskan bahwa kebanyakan orang berpikir bahwa tidur yang sehat adalah satu periode panjang antara 7-8 jam secara tak sadarkan diri. Akan tetapi tidur terdiri atas berbagai keadaan tidur yang berputar sepanjang malam. Siklus tidur ini adalah pergantian reguler antara tidur yang lebih dalam dan tidur yang ringan, REM rapid eye movement. Setiap siklus membutuhkan waktu sekitar 90 menit untuk menyelesaikannya, dan siklus tidur ini berulang 4-5 kali melewati periode tidur normal. Siklus tidur ini terjadi di segala umur, dan melintasi spesies yang merupakan sifat sebenarnya dari mekanisme tidur. King 2012 mengemukakan bahwa ketika individu tidak memiliki tidur yang cukup, secara fisik dan mental individu tidak dapat berfungsi dengan baik, karena tidur Masita Aprilini, Ahmad Yasser Mansyur, Ahmad Ridfah Efektivitas Mendengarkan Murottal… 147 P-ISSN 2502-728X E-ISSN 2549-6468 merupakan proses pengembalian kondisi tubuh, adaptasi, pertumbuhan, dan ingatan. Allah SWT berfirman dalam QS. An-Naba 9 sebagai berikut, artinya “Dan Kami jadikan tidurmu sebagai istirahat.” Hal ini menunjukkan bahwa tidur sangat penting bagi manusia sebagai istirahat untuk proses pemulihan tubuh. Hasil survei yang berasal dari 110 mahasiswa Fakultas X menunjukkan bahwa, 66 mahasiswa 60% mengalami kesulitan tertidur pada malam hari dengan berbagai alasan, seperti; karena kesulitan untuk tidur tanpa tahu penyebabnya dan sering merasa gelisah saat hendak tidur, mengerjakan tugas, nonton televisi, dan berselancar di dunia maya. Empat puluh empat 44 mahasiswa 40% tidak mengalami kesulitan untuk tertidur. Mahasiswa yang mengalami kesulitan untuk tertidur kebanyakan telah berlangsung lama, yaitu 42 mahasiswa 38,18% terlelap di atas pukul sampai pukul dini hari dan telah berlangsung selama 8 bulan sampai 7 tahun, sedangkan 18 mahasiswa 16,3% mengalami kesulitan tertidur telah berlangsung 1 sampai 6 bulan, dan 2 mahasiswa 1,8% kesulitan tertidur telah berlangsung sekitar 1–2 minggu. Hal tersebut dapat mengganggu kegiatan dan fungsi hidup individu sehari-hari. Berdasarkan hasil survei yang telah dilakukan kepada 110 mahasiswa Fakultas X, menunjukkan bahwa hal tersebut memenuhi kriteria gejala insomnia. Morin dan Espie 2004 menyatakan bahwa insomnia dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain faktor sirkadian, usia dan kematangan, kondisi medis dan konsumsi NAPZA, faktor psikososial, serta gaya hidup dan factor lingkungan. Pertama, faktor sirkardian dan homeostatis, yakni waktu untuk tertidur berbanding terbalik dengan waktu terjaga sebelumnya, serta variasi harian pada suhu tubuh yang dikendalikan oleh faktor sirkadian. Kedua, kualitas tidur berkurang seiring bertambahnya usia. Ketiga, tidur yang terganggu seringkali merupakan salah satu tanda awal infeksi atau gangguan medis, serta konsumsi sejumlah obat-obatan yang mampu mengganggu jadwal tidur normal. Keempat, stres maupun peristiwa hidup dapat mempengaruhi pola tidur. Kelima, gaya hidup juga berpengaruh pada pola tidur, seperti jadwal tidur yang tidak teratur, diet, olahraga dan kondisi lingkungan yang dapat mengubah jadwal tidur sehari-hari dan berpengaruh menimbulkan gejala insomnia. Berawal dari beberapa data penelitian yang telah ditemukan, hal tersebut mendasari peneliti untuk menggunakan cara intervesi murottal Al-Quran untuk menurunkan tingkat insomnia pada mahasiswa. Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Isra [17] 82, sebagai berikut Artinya “Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian”. Dari ayat tersebut, dapat disimpulkan bahwa dengan mendengarkan murottal Al-Quran merupakan penawar penyakit dan rahmat bagi orang-orang yang mempercayainya dan hanya menambah kerugian terhadap orang-orang yang mengabaikannya. Mendengarkan murottal Al-Qur’an dengan diam dan tenang akan mendapatkan rahmat Allah SWT., berupa menurunnya tingkat insomnia pada mahasiswa. Insomnia Coon dan Mitterer 2013 mengatakan bahwa insomnia adalah kesulitan untuk jatuh tertidur, tidak dapat mempertahankan tidur di malam hari dan sering terbangun lebih awal. Sateia Sateia 2010 menyatakan bahwa insomnia adalah keluhan sulit tertidur, sulit mempertahankan tidur, terbangun terlalu dini, dan tidak memiliki kualitas tidur yang baik 148 Psikis Jurnal Psikologi Islami Vol. 5 No. 2 Desember 2019 P-ISSN 2502-728X E-ISSN 2549-6468 serta tidak memiliki kebugaran ketika bangun tidur. Kesulitan tidur terjadi meskipun memiliki kesempatan dan keadaan yang cukup untuk tidur. Morin dan Espie 2004 membagi jenis-jenis insomnia dalam dua jenis, yaitu insomnia primer dan sekunder sebagai berikut a. Insomnia primer gangguan tidur tidak terjadi secara eksklusif dalam konteks gangguan penyalahgunaan obat, kejiwaan, atau penyalahgunaan zat. b. Insomnia sekunder gangguan tidur secara etiologis terkait dengan kondisi yang mendasarinya, termasuk gangguan kejiwaan, medis, zat terlarang, dan gangguan tidur lainnya. Murottal Al-Quran Zahrofi 2013 menjelaskan bahwa terapi murottal Al-Quran adalah terapi bacaan Al-Quran yang merupakan terapi religi dimana seseorang dibacakan ayat-ayat Al-Quran selama beberapa menit atau jam sehingga memberikan dampak positif bagi tubuh seseorang. Heruyama Apriyani, 2015 murottal Al-Quran merupakan rekaman suara Al-Quran yang dilagukan oleh seorang pembaca Al-Quran yang disebut juga sebagai qori’. Ernawati 2013 murottal Al-Quran adalah rekaman suara Al-Quran yang dilagukan oleh seorang qori’. Lantunan ayat suci Al-Quran ibarat merupakan gelombang suara yang memiliki ketukan dan gelombang tertentu, menyebar dalam tubuh kemudian menjadi getaran yang bisa mempengaruhi fungsi gerak sel otak dan membuat keseimbangan didalamnya. Benda yang terpengaruh oleh murottal Al-Quran, getaran neuronnya akan stabil kembali. Mustamir Ernawati, 2013 mengemukakan bahwa dampak dari murottal Al-Quran surah Ar-Rahman akan merangsang hipotalamus untuk mengeluarkan hormon endorfin, yaitu membuat seseorang merasa bahagia, sehingga amigdala akan merangsang keaktifan sekaligus pengendalian saraf otonom yang terdiri dari saraf simpatis dan parasimpatis. Saraf parasimpatis berfungsi untuk memperlambat denyut jantung. Rangsangan saraf otonom yang terkendali akan menyebabkan sekresi epinefrin dan norepinefrin oleh medula adrenal menjadi terkendali pula, sehingga dapat menghambat pembentukan angiotensin yang selanjutnya dapat menurunkan tekanan darah. Lantunan murottal Al-Quran mengandung unsur suara manusia yang merupakan instrumen penyembuhan yang menakjubkan karena dapat menurunkan hormon-hormon stres, mangaktifkan hormon endofrin alami serta dapat meningkatkan perasaan rileks. Abdurrochman, Wulandari dan Fatimah 2007 menjelaskan bahwa dampak dari mendengarkan murotal Al-Quran adalah membuat tenang karena memiliki efek relaksasi walaupun hanya satu kali didengarkan. Terlihat dari rekaman Encephalograph EEG yang menunjukkan terapi murotal Al-Quran rata-rata didominasi munculnya gelombang delta sebesar 63,11% pada otak manusia, gelombang ini timbul di daerah frontal kiri dan kanan otak. Hal tersebut menunjukkan bahwa seseorang yang mendengarkan murottal Al-Quran dalam kondisi yang sangat tenang bahkan seperti gambaran seseorang yang tidur dalam deep sleep. Insomnia pada mahasiswa dapat diturunkan dengan menggunakan metode mendengarkan murottal Al-Quran. Yang membedakan penelitian ini dengan penelitian Abdurrochman, Wulandari, dan Fatimah adalah penggunaan surah Ar-Rahman. Abdurrochman, Wulandari, dan Fatimah menggunakan bacaan Shalawat, Dzikir, Tahlil, dan Asma’ul Husna. Penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu apakah murottal Al-Quran dapat membantu menurunkan kadar insomnia. Masita Aprilini, Ahmad Yasser Mansyur, Ahmad Ridfah Efektivitas Mendengarkan Murottal… 149 P-ISSN 2502-728X E-ISSN 2549-6468 METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan desain eksperimen one group pre-test post-test design dengan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sample. Subjek pada penelitian ini berjumlah 5 mahasiswa Fakultas X, beragama Islam, berjenis kelamin perempuan dengan rentang usia antara 19-24 tahun yang mengalami insomnia 2 minggu terakhir sebelum penelitian, berdasarkan insomnia severity index. Rentang usia yang digunakan dalam penelitian ini disesuaikan dengan usia subjek yang masih mahasiswa S-1. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan membagikan skala insomnia, yaitu insomnia severity index yang dibuat oleh Bastien, Vallieres dan Morin pada tahun 2001 dan diperbaharui hingga tahun 2017. Insomnia severity index, menggunakan model Likert dan memiliki rentang nilai 0-28. Skala ini bertujuan untuk melihat tingkat keparahan insomnia, sera memiliki koefisien Alpha Cronbach 0,91 Chahoud, M., Chahine, R., Salameh, P., & Sauleau, 2017 Teknik analisis data yang digunakan adalah uji Wilcoxon. Penelitian ini dimulai dengan mengumpulkan peserta didalam ruangan untuk mengisi lembar prates dan menerima materi tentang pengertian Al-Quran dan keutamaan surah Ar-Rahman sebagai instrumen yang digunakan dalam penelitian. Pada penelitian ini juga peneliti memberikan sleep diary untuk menjelaskan cara mengisian, sebagai alat kontrol selama menjalankan metode murottal Al-Quran, kemudian sebelum tidur pada malam hari subjek melaksanakan adab-adab tidur yang terdapat didalam sleep diary dan mende,,ngarkan murottal Al-Quran. Penelitian dilakukan selama 8 hari mendengarkan murottal Al-Quran surah Ar-Rahman dengan durasi menit. Pada hari ke delapan, subjek diminta untuk mengisi lembar pascates serta mengembalikan sleep diary yang telah terisi. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil uji hipotesis dan analisis statistik ditemukan bahwa nilai signifikansi sebesar 0,031 sehingga 0,031<0,05. Hal ini menunjukkan bahwa Ho pada penelitian ini di tolak dan Ha diterima, sehingga pada analisis hipotesis membuktikan terdapat perbedaan antara sebelum mendengarkan dan setelah mendengarkan murottal Al-Quran pada subjek, nilai pascates terbukti lebih rendah dibandingkan pada nilai prates. Sehingga dapat disimpulkan mendengarkan murottal Al-Quran dapat menurunkan tingkat insomnia pada Mahasiswa. Wulandari dan Trimulyaningsih 2015 dalam penelitian mereka yang serupa dengan penelitian ini, menemukan hasil bahwa terdapat pengaruh mendengarkan murattal Al-Quran dalam menurunkan insomnia pada mahasiswa. Beberapa hal yang membedakan antara penelitian ini dengan penelitian Wulandari dan Trimulyaningsih adalah surah yang mereka pergunakan, cara pengukuran, alat ukur, dan prosedur. Selain itu, temuan ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Fatimah dan Noor 2015 yang menemukan bahwa mendengarkan murottal Al-Quran secara signifikan menurunkan tingkat insomnia pada individu berusia lanjut di Yogyakarta. Salah satu hal yang membedakan penelitian ini dengan penelitian Fatimah dan Noor 2015 adalah subjek penelitian. Tabel 1 Hasil Perbandingan Prates dan Pascates Hasil dari analisis deskripitif pada data penelitian diperoleh dari respon jawaban yang 150 Psikis Jurnal Psikologi Islami Vol. 5 No. 2 Desember 2019 P-ISSN 2502-728X E-ISSN 2549-6468 diisi oleh 5 subjek penelitian menunjukkan bahwa kelima subjek mengalami penurunan tingkat insomnia. Melalui respon jawaban pada prates insomnia severity index, dapat dilihat bahwa terdapat 1 subjek dengan tingkat insomnia tinggi, 3 subjek dengan tingkat insomnia sedang, dan 1 subjek dengan tingkat insomnia rendah. Sedangkan pada pascates insomnia severity index, kelima subjek mengalami penurunan tingkat insomnia dengan tingkat insomnia rendah. Hasil dari analisis deskripitif pada data penelitian diperoleh dari respon jawaban yang diisi oleh 5 subjek penelitian menunjukkan bahwa kelima subjek mengalami penurunan tingkat insomnia. Melalui respon jawaban pada prates insomnia severity index, dapat dilihat bahwa terdapat 1 subjek dengan tingkat insomnia tinggi, 3 subjek dengan tingkat insomnia sedang, dan 1 subjek dengan tingkat insomnia rendah. Sedangkan pada pascates insomnia severity index, kelima subjek mengalami penurunan tingkat insomnia dengan tingkat insomnia rendah. Berikut ini hasil kategorisasi respon insomnia severity index prates dan pascates sebagai berikut Tabel 2 Kategorisasi Respon Insomnia Severity Index Prates dan Pascates Subjek ZM memiliki tingkat insomnia sedang dengan nilai prates 18 dan mengalami penurunan tingkat insomnia menjadi rendah dengan nilai pascates 10 setelah mendengarkan murottal Al-Quran. Pada sleep diary subjek ZM, dapat dilihat bahwa subjek sering sekali terbangun pada 4 malam pertama,kemudian mulai berkurang pada malam kelima hingga malam ke 8 subjek tidak lagi terbangun pada malam hari. Subjek juga dapat bangun pada waktu subuh dan mengerjakan sholat subuh tepat waktu. Pada sleep diary subjek ZM, peneliti tidak dapat melihat kualitas tidur dan kualitas istirahat subjek dari hari ke hari, dikarenakan subjek tidak mengisi pengukuran kualitas tidur dan kualitas istirahat subjek perhari yang berada pada sleep diary yang telah disediakan meskipun subjek sudah diingatkan setiap sebelum tidur malam. Meskipun demikian, subjek ZM mengatakan merasakan ada perubahan setelah menjalani metode murottal Al-Quran dan gejala insomnia mulai berkurang. Subjek AHI memiliki tingkat insomnia sedang dengan nilai prates 15 dan mengalami penurunan tingkat insomnia menjadi rendah dengan nilai pascates 8 setelah mendengarkan murottal Al-Quran. Pada hari pertama dan kedua, subjek bangun pagi antara pukul sampai dikarenakan subjek tidak sholat subuh dan masih datang bulan, kemudian pada hari ketiga hingga kedelapan subjek terbangun antara pukul hingga pukul dan melaksanan sholat subuh. Pada sleep diary subjek AHI dapat dilihat kualitas tidur dan kualitas istirahat subjek dari hari ke hari mengalami peningkatan dari buruk menjadi baik, serta subjek tidak pernah lagi terbangun pada malam hari di tiga malam terakhir. Pada akhir pertemuan dengan subjek, subjek mengatakan sebelum melakukan metode murottal Al-Quran, subjek sering terbangun pada siang hari dan tidak melaksanakan sholat subuh, namun setelah melakukan metode murottal Al-Quran, subjek merasa dapat tidur dengan nyenyak, bangun di subuh hari dan dapat melaksakan sholat subuh tepat waktu. Subjek JC memiliki tingkat insomnia tinggi dengan nilai prates 22 dan mengalami penurunan tingkat insomnia menjadi rendah dengan nilai pascates 11 setelah Masita Aprilini, Ahmad Yasser Mansyur, Ahmad Ridfah Efektivitas Mendengarkan Murottal… 151 P-ISSN 2502-728X E-ISSN 2549-6468 mendengarkan murottal Al-Quran. Pada sleep diary JC, dapat dilihat kualitas tidur dan kualitas istirahat subjek dari hari ke hari mengalami peningkatan dari buruk menjadi baik, serta durasi bangun subjek rata-rata 1 kali setiap malam, dibandingkan dengan subjek lain yang lebih dari 1 kali terbangun dimalam hari. Pada akhir pertemuan dengan subjek, subjek mengatakan sebelum melakukan metode murottal Al-Quran, subjek sering tertidur ketika jam 5 pagi. Setelah melakukan metode murottal Al-Quran subjek sudah dapat tertidur pada pukul kemudian terbangun pada subuh hari, dan melaksanakan sholat subuh yang sebelumnya subjek jarang melakukan sholat subuh. Subjek MM memiliki tingkat insomnia rendah dengan nilai prates 14 dan mengalami penurunan tingkat insomnia menjadi rendah dengan nilai pascates 11 setelah mendengarkan murottal Al-Quran. Pada sleep diary subjek MM, dapat dilihat bahwa subjek sering sekali terbangun pada malam hari kecuali pada malam ke 6 dan ke 8 subjek tidak terbangun sama sekali. Pada tiga hari pertama subjek juga tidak melaksanakan sholat subuh dikarenakan sedang datang bulan, namun subjek tetap terbangun pada subuh hari antara pukul hingga pukul Pada kualitas tidur dan kualitas istirahat subjek MM juga dapat dilihat bahwa subjek memiliki kualitas tidur yang stabil dibandingkan dengan subjek yang lain dengan nilai rata-rata 4 yaitu baik. Subjek MNR memiliki tingkat insomnia rendah dengan nilai prates 19 dan mengalami penurunan tingkat insomnia menjadi rendah dengan nilai pascates 18 setelah mendengarkan murottal Al-Quran. Subjek MNR mengalami sangat sedikit penurunan tingkat insomnia dengan hanya selisih 1 angka dari hasil prates. Pada sleep diary subjek dapat dilihat bahwa subjek paling sering terbangun pada malam hari dibandingkan dengan subjek yang lain. Pada hari pertama dan kedua, subjek tidak melaksanakan sholat subuh dikarenakan sedang datang bulan, namun subjek tetap terbangun antara pukul hingga subuh hari. Pada sleep diary subjek MNR juga dapat dilihat bahwa subjek memiliki kualitas tidur dan kualitas istirahat yang buruk. Pada hari pertama hingga hari keempat, kualitas tidur subjek tidak menunjukkan perubahan yang signifikan dan tetap berada pada kualitas buruk, kemudian pada hari ke lima meningkat menjadi sedang, tetapi pada hari keenam kembali menurun menjadi buruk hingga hari kedelapan kualitas tidur subjek MNR tetap berada pada angka 2, yaitu buruk. Hal yang sama terjadi pada kualitas istirahat subjek yang berada pada angka dua selama 4 hari berturut-turut dan mengalami penurunan pada hari kelima dengan kualitas sangat buruk. Pada hari keenam, mengalami peningkatan menjadi sedang dengan angka 3, kemudian di hari ketujuh menjadi 4 dengan kualitas baik dan kembali menurun pada hari kedelapan dengan kualitas sedang. Hasil penurunan tingkat insomnia tiap subjek berbeda-beda dan terlihat jelas perkembangan setiap subjek pada catatan sleep diary. Hal ini dikarenakan kegiatan antara subjek berbeda-beda setiap hari, meskipun peneliti telah melakukan kontrol kepada setiap subjek selama masa penelitian berlangsung menggunakan sleep diary dan mengingatkan subjek melalui pesan singkat dan telepon setiap malam. Selain mendengarkan murottal Al-Quran, subjek juga disarankan untuk memahami arti ayat-ayat dan menyimak setiap ayat yang didengarkan agar dapat meresapi dan memberi makna tersendiri bagi subjek yang mendengarkannya, dalam mendengarkan juga disarankan untuk tenang dan tidak berbicara agar subjek masuk kedalam keadaan rileks. Pada pertemuan akhir dengan subjek, subjek mengatakan bahwa mereka merasa 152 Psikis Jurnal Psikologi Islami Vol. 5 No. 2 Desember 2019 P-ISSN 2502-728X E-ISSN 2549-6468 terasa tenang dan rileks sehingga dapat tidur dengan nyenyak, serta dapat menjalankan aktivitas pada siang hari dengan lebih efektif dan produktif dibandingkan sebelum melakukan metode mendengarkan murottal Al-Quran. Hal ini telah dijelaskan dalam Al-Quran surah Al-Furqan [25] 47 yang artinya sebagai berikut, artinya“Dan Dialah yang menjadikan malam untukmu sebagai pakaian, dan tidur untuk istirahat dan menjadikan siang untuk bangkit berusaha.” Perasaan yang rileks dan tenang membuat seseorang dapat tidur dengan nyenyak dan dapat beraktivitas secara produktif pada siang hari. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nilifda, Nadjmir, dan Hardisman 2016 bahwa kualitas tidur berpengaruh pada prestasi akademik mahasiswa, mahasiswa yang memiliki kualitas tidur yang baik, memiliki prestasi akademik yang baik pula, begitupun sebaliknya. Sehingga subjek pada penelitian ini memiliki kualitas tidur yang baik setelah menjalani metode mendengarkan murottal Al-Quran. Mendengarkan murottal bukan untuk membuat seseorang cepat merasa mengantuk kemudian tertidur. Namun, mendengarkan murottal bertujuan untuk membuat subjek merasa lebih rileks ketika ingin memasuki tidur yang lebih dalam atau deep sleep, serta mendapatkan tidur yang lebih berkualitas dibandingkan kuantitas tidur. Abdurrochman, Wulandari dan Fatimah 2007 menjelaskan bahwa dampak dari mendengarkan murottal Al-Quran adalah membuat tenang karena memiliki efek relaksasi. Hal tersebut menunjukkan bahwa seseorang yang mendengarkan murottal Al-Quran dalam kondisi yang sangat tenang bahkan seperti gambaran seseorang yang tidur dalam deep sleep. Mendengarkan murottal Al-Quran dengan tempo yang lambat serta diam sambil menyimak setiap ayat yang dibacakan secara perlahan dapat membuat seseorang berada dalam kondisi rileks. Hal ini berdasarkan pada penelitian Shekha, Hassan, dan Othman 2013 melakukan penelitian terhadap 11 mahasiswa Fakultas Biologi Universitas Salahuddin di Irak, membandingkan efek antara mendengarkan murottal Al-Quran dan mendengarkan musik lembut atau musik rock dengan menggunakan electroencephalogram EEG menemukan bahwa, mendengarkan murottal Al-Quran dapat menghasilkan gelombang alpha dan dapat membantu seseorang untuk berada dalam kondisi rileks, dibandingkan dengan beristirahat dan mendengarkan musik lembut atau musik rock. Hal ini didukung oleh Al-Quran 2012 surah Al-Furqan [25] 32, yang artinya sebagai berikut, artinya “Berkatalah orang-orang kafir Mengapa Al-Quran itu tidak diturunkan kepadanya sekalian saja?. Demikianlah agar Kami memperteguhkan hatimu Muhammad dengannya Al-Quran dan Kami bacakan secara tartil berangsur-angsur, perlahan dan benar.” Keterbatasan dari penelitian ini yang pertama adalah pertama, penelitian tidak mengontrol seluruh kegiatan sehari-hari subjek dan tidak melibatkan orang terdekat subjek untuk mengobservasi selama penelitian, peneliti mempercayakan kepada subjek untuk menjalani metode ini dengan kesukarelaan dan ketulusan sebagai bentuk self help treatment untuk insomnia, peneliti hanya mengontrol ketika subjek sudah berada pada jam tidur malam dan tidak melakukan pemantauan hingga subjek terbangun pada hari. Hal ini juga dilakukan pada penelitian Mimeault dan Morin 1999 menjelaskan bahwa self help treatment untuk insomnia adalah subjek diberikan blibliotherapy sebagai treatment dan di pantau melalui sleep diary dimana metode ini mengharuskan subjek mengisi sleep diary dan mengembalikannya setiap peneliti menjadikan metode mendengarkan Masita Aprilini, Ahmad Yasser Mansyur, Ahmad Ridfah Efektivitas Mendengarkan Murottal… 153 P-ISSN 2502-728X E-ISSN 2549-6468 murottal Al-Quran sebagai salah satu bentuk self help treatment, dimana subjek dipercayakan untuk menjalani metode ini secara mandiri dalam menurunkan insomnia. Kedua, subjek tidak diberikan penjelasan tentang makna surah Ar-Rahman yang digunakan sebagai instrument penelitian, hal ini memungkinkan subjek hanya mendengarkan tanpa mengerti artinya sehingga dapat mengurangi konsentrasi subjek dalam memperhatikan kalimat demi kalimat yang didengarkan. Ketiga, peneliti tidak melampirkan surat keterangan dari pihak kesehatan atau psikolog yang membuktikan bahwa subjek benar mengalami gejala insomnia, namun gejala insomnia subjek di identifikasi menggunakan insomnia severity index. SIMPULAN Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa ada pengaruh mendengarkan murottal Al-Quran dalam menurunkan tingkat insomnia pada mahasiswa. Kesimpulan dari penelitian ini adalah mendengarkan murottal Al-Quran dapat menurunkan tingkat insomnia pada mahasiswa. Hal ini ditunjukkan dengan nilai pascates yang lebih rendah dibandingkan dengan nilai prates. DAFTAR PUSTAKA Abdurrochman A., Wulandari & F. N. 2007. The comparison of the classical music, relaxation music and the Qur’anic recital an AEP study. Presented in Presentation on the 2007 Regional Symposium on Biophysics and Medical Physic. Bogor Bogor Agricultural University. Al-Quran Kemenag. 2012. Al - Qurán. Bandung Cordoba Internasional Indonesia. Apriyani, Y. 2015. Pengaruh terapi murottal terhadap konsentrasi belajar sisiwa kelas V SD Muhammadiyah 2 Potianak. Skripsi diterbitkan. Pontianak Universitas Tanjungpura Pontianak. Australian Sleep Association. 2017. Australian Sleep Association. Australian Sleep Association. Bastien, C. H., & Vallieres, A., & Morin, C. M. 2001. Validation of the insomnia severity index as an outcome measure for insomnia research. Sleep Medicine Journal, 2, 297–307. Chahoud, M., Chahine, R., Salameh, P., & Sauleau, E. A. 2017. Reliability, factor analysis and internal consistency calculation of the Insomnia Severity Index in French and English among Lebanese adolescents. 7, 9–14. Coon, D. & M. J. O. 2013. Introduction to psychology Gateways to Mind and Behavior, 13th edition. USA Wadsworth. Ernawati. 2013. Pengaruh mendengarkan murottal Al-Quran Ar-Rahman terhadap pola tekanan darah pada pasien hipertensi di rumah sakit Nur Hidayah Yogyakarta. Karya Tulis Ilmiah. Yogyakarta Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Fatimah, F. S. dan Noor, Z. 2015. Efektivitas Mendengarkan Murotal Al-Qur’an terhadap Derajat Insomnia pada Lansia di Selter Dongkelsari Sleman Yogyakarta. Jurnal Ners Dan Kebidanan Indonesia, 13, 20–25. King, L. A. 2012. Psikologi Umum. Jakarta Salemba Humanika. Mimeault, V., & Morin, C. M. 1999. Self-help treatment for insomnia Bibliotherapy with and without professional guidance. Journal of Consulting and Clinical Psychology, 644, 511–519. Morin E. C. . 2004. Insomnia A clinical guide to assessment and 154 Psikis Jurnal Psikologi Islami Vol. 5 No. 2 Desember 2019 P-ISSN 2502-728X E-ISSN 2549-6468 treatment. New York Plenum Publishers. Nilifda, H., & Nadjmir, H. 2016. Hubungan kualitas tidur dengan prestasi akademik mahasiswa program studi pendidikan dokter angkatan 2010 FK Universtas Andalas. Jurnal Kesehatan Andalas, 51, 243–249. Sateia D. . B. 2010. Insomnia Diagnosis and Treatment. United Kingdom Informa Healthcare. Shekha, M. S., Hassan, A. O., Othman, S, A. 2013. Effects of Qur’an Listening and Music on Electroencephalogram Brain Waves. The Egyptian Society of Experimental Biology, 19, 119–121. Wulandari, E. D., & Trimulyaningsih, N. 2015. Mendengarkan Murattal Al-Quran untuk Menurunkan Tingkat Insomnia. Jurnal Intervensi Psikologi, 1 juni, 40–55. Zahrofi, D. . 2013. Pengaruh pemberian terapi murottal Al-Quran terhadap tingkat kecemasan pada pasien hemodialisa di RS PKU Muhammadiyah Surakarta. Naskah Publikasi. Surakarta Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Surakarta. ... Music is an artistic instrument producing sound and contains various elements of melody and rhythm Raharjo, 2007. In another form, music can be in chanting the Murottal Al-Qur'an form which significant and positive effect on someone's body Aprilini et al., 2019. Murottal Al-Qur'an itself is in a voice recording form sung by someone. ...... Murottal Al-Qur'an itself is in a voice recording form sung by someone. The result of chanting produces a human voice and can be a good healing media because it can reduce stress levels, activate relaxing hormones such as endorphins increasing the relax feeling Aprilini et al., 2019. The evidences of the superiority of giving Murottal Al-Qur'an is shown by various previous studies, One of them is being able to increase the ability and individuals cognitive development, especially their memories become sharp Aprilini et al., 2019;Fauziyyah et al., 2018;Lukmawati et al., 2018. ...... The result of chanting produces a human voice and can be a good healing media because it can reduce stress levels, activate relaxing hormones such as endorphins increasing the relax feeling Aprilini et al., 2019. The evidences of the superiority of giving Murottal Al-Qur'an is shown by various previous studies, One of them is being able to increase the ability and individuals cognitive development, especially their memories become sharp Aprilini et al., 2019;Fauziyyah et al., 2018;Lukmawati et al., 2018. ...This study aims to see the effect of giving the Murottal Al-Qur'an to the decrease subject's level of false memory. Experimental design with post-test only control group design was used in this study. Participants involved in the study were 60 psychology students in the first semester by using random sampling. Participants grouped into an experimental group and a control group, each consisting of 30 participants. The instrument used was a false memory question comprising of 30 questions been validated by expert judgment at the trial stage. The instrument validation was carried out qualitatively by three lecturers with psychological and measurement backgrounds. Validation results show that there are language and content improvements in the instruments used, and then the authors correct them so that all experts agree that the instrument is suitable for use. Meanwhile, the results of the study show that there is a significant difference between the two groups given treatment and not, where from the score obtained, the experimental group obtained a greater score on filling in the false memory test than the control group. These studies inform that giving Murottal Al-Qur'an can reduce the level of false memory in the subject.... Murotal menghasilkan suara manusia sehingga dapat mengurangi tingkat stres, dan mengaktifkan hormon relaksasi seperti endorfin sehingga dapat meningkatkan perasaan relaksasi, dan dapat menjadi alat penyembuhan yang sangat baik. Aprilini, M., Mansyur, Y., & Ridfah, 2019. ...Aufa Laila NihlaNury SukraenyCedera kepala merupakan kejadian trauma yang melibatkan structural kepala yakni ekstrakranial, tulang tengkorak dan juga intracranial atau jaringan otak diakibatkan oleh suatu kejadian salah satunya karena kecelakaan lalu lintas. Pasien cedera kepala ringan memiliki gejala yang salah satunya adalah nyeri yang terjadi pada kepala. Terapi murotal Al-Qur’an surat Ar-Rahman mampu menurunkan intensitas skala nyeri yang terjadi pada kepala yang dirasakan oleh pasien cedera kepala sehingga penulis tertarik untuk mencoba melakukan penerapan ini pada pasien cedera kepala. Studi kasus ini memiliki tujuan untuk memberikan implementasi terapi murotal Al-Qur’an dengan pasien cedera kepala ringan dengan keluhan utama nyeri yang terjadi pada kepala. Dalam studi kasus ini penulis menggunakan metode descriptive study yakni melakukan pendekatan pada pasien dengan proses keperawatan. Subjek dalam studi kasus yaitu pasien cedera kepala dengan glasgow coma scale 13 sampai dengan 15, berusia lebih dari 17 tahun. Responden yang digunakan dalam studi kasus ini berjummah 3 orang yang sebelumnya telah menandatangani lembar inform consent yang sudah di siapkan oleh penulis. Dalam studi kasus ini menunjukkan bahwa setelah diberikan penerapan murotal Al-Qur’an responden mengalami penurunan skala nyeri yang terjadi pada kepala.... However, they became more confident about the future after receiving murottal therapy. Other studies also showed that the therapy increases relaxation Azis et al., 2015, improves life quality Ashar et al., 2017, enhances sleep quality Hossini et al., 2019;Oktora & Purnawan, 2016, increases positive emotions Abdi Winarni Wahid & Nashori, 2021, reduces anxiety Gavgani et al., 2022;Zulkifli et al., 2022, and lowers insomnia Aprilini et al., 2019;Supriyanti, 2021;Wahyuni & Yuliani, 2021. ...Keywords ABSTRACT Informal caregivers, optimism, Quran recitation listening therapy Informal caregivers are usually uncertain about the recovery and life expectancy improvement of schizophrenic patients. This study aimed to determine Quran recitation listening therapy's effectiveness in increasing optimism in schizophrenia informal caregivers. Optimism was measured using the Life Orientation Test-Revision LOT-R developed by Scheier, Carver, and Bridges. Quran recitation listening therapy was conducted using the tartil method. The Qori' recited surah Ar-Rahman with and without interpretation for experimental groups 1 and 2 comprising informal caregivers. Furthermore, hypotheses were tested quantitatively with the Wilcoxon analysis technique to determine the effect of the Quran recitation listening therapy on optimism. The results showed that Quran recitation listening therapy with and without interpretation effectively increased informal caregivers' optimism. The finding justified the theory that Islamic religious intervention in the Quran recitation listening therapy with and without interpretation effectively increases optimism ____________________... Terapi Al-Qur'an melalui murottal adalah bagian dari terapi spiritual yang memberikan dampak positif bagi tubuh dengan proses yang cukup sederhana yaitu "ayat -ayat Al-Qur'an" tersebut diperdengarkan selama durasi tertentu sesuai kebutuhan dan keinginan yang dapat mempengaruhi fungsi sel otak sehingga menghasilkan hormone endorphin yang memicu perasaan positif Aprilini, Mansyur, & Ridfah, 2019. ...Santi SusantiBambang QomaruzzamanTamami TamamiStudents have busy activities, this causes students to experience health problems, both physically and psychologically. One way to overcome this problem is to sleep quality by listening to murottal Al-Qur'an therapy. This study aims to determine the murrotal method as Al-Qur'an therapy on sleep quality in students Majoring in Sufism and Psychotherapy class 2018 as well as to determine the impact of murrotal on sleep quality in students majoring in Sufism and Psychotherapy class 2018. The method used in this study was to descriptive qualitative approach, namely observation, literature study, and interviews. The results and discussion in this study show that murottal can be one of the Qur'anic therapies for students who are busy with lectures, so that they have good sleep quality. The conclusion of this study is that murottal Al-Qur'an therapy has a positive impact on sleep quality in students with a method that can be easily done by appears to be fundamental for human beings, as 50% of the total human populations suffers from this disease. College students are among the most affected ones, especially those who undergo dyspepsia gastritis. One of the efforts made to decrease insomnia is applying Islamic-Cognitive Behavioral Therapy Islamic-CBT which combines Islamic approach to a popular conventional psychological approach, namely Cognitive Behavioral Therapy. The study aims to explore the effectiveness of Islamic-CBT in decreasing insomnia among college students with dyspepsia gastritis. The subjects are 30 college students who suffer dyspepsia gastritis. Insomnia among the subjects is determined by Insomnia Severity Index ISI by Morin 2002. The data analysis was conducted by ANOVA mixed statistical design to determine the difference between treatment and control groups during Pre-test, Post-test 1, and Post-test 2. The results of the study indicate that Islamic-CBT is effective in decreasing insomnia among college students with dyspepsia has not been able to resolve any references for this publication.
Mendengarkanbacaan Al-Qur'an (Murottal) - Landasan Teori Mendengarkan bacaan Al-Qur'an (Murottal) Dalam dokumen PENGARUH MENDENGARKAN BACAAN AL-QUR'AN SURAT AR-RAHMAN DAN TERJEMAHNYA TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS TIDUR SISWI KELAS I MTs MU'ALLIMAAT YANG MENGALAMI CEMAS PERPISAHAN (Halaman 53-62) A. Landasan Teori 3.
Home Life Zodiac Fatkhu Zahra Aminati Putri Beautynesia Sabtu, 10 Jun 2023 1830 WIB Apakah kamu sering bertanya-tanya mengapa beberapa orang bisa langsung tertidur, tetapi ada pula beberapa orang yang kesulitan untuk tidur di malam hari? Ada yang mengatakan bahwa itu merupakan faktor genetik, atau bisa jadi karena kebiasaan tidur yang buruk sehingga membuat mereka terjaga hingga pagi tahukah kamu bahwa kadang karakter zodiak juga memengaruhi kebiasaan sebelum tidur. Seperti apa? Cari tahu di sini. Gemini 21 Mei - 21 Juni Butuh menyalakan TV/laptop sebagai background sebelum tidurGemini butuh tontonan sebelum tidur/Sumber Freepik/Wavebreakmedia_microSeorang Gemini memiliki pikiran yang tidak pernah mati. So, kamu mungkin akan mencari stimulasi mental bahkan di saat waktunya tidur. Para Gemini butuh menyalakan acara yang menarik minatnya dan mereka akan begadang untuk menontonnya. Mereka akan menyalakan tv dan memutar acara kesukaannya, menontonnya hingga terlelap sendiri. Gemini senang menjadikan tontonan yang ia tonton sebelum tidur sebagai background noise pengantar tidurnya. Cancer 22 Juni - 22 Juli Harus ada barang kesukaannya di tempat tidurCancer merupakan zodiak yang mementingkan kenyamanan untuk mereka mendapatkan tidur malam yang luar biasa. Beberapa barang kesukaan mereka harus ada di sekitar kamar untuk mengatur suasana hati barang yang dimaksud bisa boneka beruang favoritnya, bantal panjang yang memberikan kenyamanan, atau bahkan kotak musik yang ia dapatkan saat kecil. Apa pun yang membuatnya nyaman di kamar merupakan hal yang membuat tidurnya menjadi nyenyak. Leo 23 Juli - 22 Agustus Mendengarkan musik penenang favoritnyaLeo mendengarkan musik sebelum tidur/Sumber Freepik/LifeforstockZodiak Leo senang dengan segala hal yang berbau seni, ini juga termasuk saat ia hendak tidur. Mereka mungkin akan membeli speaker terbaik untuk memainkan lagu-lagu favoritnya sebelum mereka akan menggunakan speaker tersebut untuk melakukan gerakan TikTok viral untuk menstimulasinya bersiap tidur. Apa pun yang membuatnya terangkat dan terinspirasi sebelum tidur, akan membuat Leo bangun pagi dengan penuh semangat dan siap menjalani 23 Agustus - 22 September Kamar tidur yang bersihTIdur dengan berbagai tugas yang belum selesai, bukanlah ciri dari seorang Virgo. Mengatur kamar tidur yang rapi dan bersih adalah satu-satunya cara agar Virgo dapat memejamkan mata dengan nyenyak di malam hari. Virgo tidak butuh seluruh ruangan di rumahnya harus bersih, tetapi setidaknya kamar tidurnya harus bersih, rapi, dan tertata agar mereka tidur dengan nyenyak dan bangun menjadi pribadi yang lebih produktif di hari berikutnya. Komentar Belum ada yang pertama memberikan komentar. RELATED ARTICLE .
  • ej2i2wqpev.pages.dev/166
  • ej2i2wqpev.pages.dev/110
  • ej2i2wqpev.pages.dev/383
  • ej2i2wqpev.pages.dev/191
  • ej2i2wqpev.pages.dev/347
  • ej2i2wqpev.pages.dev/35
  • ej2i2wqpev.pages.dev/382
  • ej2i2wqpev.pages.dev/336
  • ej2i2wqpev.pages.dev/262
  • mendengarkan murotal saat tidur